SEARCH :
  • posted by Oct 7th, 2009

    Dahsyatnya gempa membuat Hotel Ambacang Padang tinggal puing-puing

    Dahsyatnya gempa membuat Hotel Ambacang Padang tinggal puing-puing

    Pada 30 September lalu, kota-kota di tepi pantai selatan Sumatera Barat diporakporandakan gempa berkekuatan 7.6 skala Richter.  Kota Padang dan sekitarnya mengalami kerusakan besar, apalagi daerah-daerah pesisir seperti Pariaman dan Gunung Tigo. Jumlah korban begitu banyak, saat tulisan ini dibuat sudah mencapai lebih dari 600 jiwa.

    Ingin mempelajari bagaimana keadaan sebenarnya di sana dan apa saja yang sangat dibutuhkan oleh keluarga korban, saya beserta istri dan sepupu saya yang tergabung dalam Gerakan Bakrie Untuk Negri pergi ke Padang. Dalam kunjungan tersebut, kami berniat memberikan apresiasi kepada para kolega di Grup Bakrie yang telah terjun langsung ke lokasi bencana ini untuk membantu upaya tanggap darurat.

    Sejak hari pertama setelah kejadian, dua perusahaan tambang batubara di grup Bakrie yakni Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin telah membantu otoritas daerah dalam proses evakuasi korban, termasuk di Hotel Ambacang.  Selain itu, tim antv-Peduli, Bakrie Telecom ROCKS, dan Bakrie Sumatera Plantations juga sudah turun tangan dalam proses logistik dalam menyediakan berbagai macam kebutuhan langsung seperti mi instan, biskuit bayi, tenda, selimut, sarung, pembalut wanita, dll. Salut kepada mereka yang telah bekerja di luar tugas sehari-hari untuk meringankan beban para keluarga korban.

    Selain itu, melalui media di bawah naungan grup kami yakni Dompet tvOne-Satu Untuk Negri maupun Dompet antv-Peduli, kami juga berhasil menggalang dana baik dari dalam Grup maupun masyarakat luas yang terketuk hatinya untuk membantu. Alhamdullilah, jumlah yang terkumpul tidak kecil. Rupanya begitu banyak orang yang sangat prihatin.

    Salah satu tempat yang kami kunjungi di Sumbar adalah Desa Siteba di mana tinggal 100 Kepala Keluarga.  Di sana kami meninjau beberapa rumah yang hancur atau retak dinding dan lantainya. Banyak sekali keluarga korban yang harus tinggal di tenda dengan persediaan makanan dan pakaian yang terbatas. Kami juga sempat meninjau sekolah maupun masjid yang tidak luput dari dampak bencana.

    Ketika saya berbincang-bincang denga Pak Lurah Al Afian, dan beberapa warga setempat, terungkaplah beberapa kebutuhan segera. Keluhan utama mereka adalah kurangnya air bersih, tenda, dan beras. Mereka juga sangat menyayangkan belum ada banyak bantuan yang mereka terima, baik dari pihak pemerintah ataupun swasta. Memang apabila saya perhatikan masalah distribusi logistik, kendala terbesar adalah infrastruktur jalan.

    Pada tanggal 5 Oktober 2009, di halaman depan koran Kompas terpampang judul berita “Semua Harus Siap Siaga.” Di situ diulas betapa rentannya negeri kita terhadap bencana karena secara geografis Indonesia berada pada pertemuan beberapa lempeng tektonik yang aktif.

    Membaca berita itu, saya bertanya kepada diri sendiri apa kita sudah siap untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di masa mendatang (walau tentu saja kita akan selalu berdoa supaya tidak terjadi).  Kalaupun terjadi, apa langkah-langkah terbaik yang perlu dilakukan untuk tanggap darurat (emergency) maupun pemulihan (recovery).

    Dalam kaitannya dengan Gerakan Bakrie Untuk Negri, adakah bidang-bidang khusus yang kami harus tekuni dan kami jadikan spesialisasi kami dalam membantu penanganan suatu bencana, khususnya dalam tahap pemulihan? Dalam diskusi internal kami, tercetus tiga hal, yakni:

    1) Air bersih dan MCK
    2) Disaster Management Information System (dengan infrastruktur perusahaan telekomunikasi dan media kami, mungkin kami bisa membantu di sektor ini dengan cepat)
    3) Konsultasi psikologi korban.

    Ketiga opsi itu masih perlu dibahas lebih lanjut. Di rapat itu, kami sepakat bahwa apapun yang kami akan pilih, kami harus ‘all out’ menyiapkan dan melaksanakannya, bukan saja dalam bencana kali ini tapi juga untuk mengantisipasi bencana alam di masa-masa mendatang.

    Dalam kaitannya dengan itu, melalui blog ini saya ingin meminta masukan dari teman-teman sekalian karena bagaimana pun kita harus bisa lebih efektif menangani bencana alam. Ada usulan?

13 Responses to “Gempa Sumbar dan Kesiagaan Kita Menghadapi Bencana Alam”

  1. reskhy says:

    Saya usul supaya dibuat alat canggih yang bisa mempridiksi gempa dan tsunami 10 menit sebelumnya. Bila perlu didatangkan ahli pakr dari luar negiri, Bisa tidak ya oom? supaya jgn ada lagi korban tak berdosa.. Sedih bila melihat kesengsaraan mereka.. hikzz *((

  2. martiono says:

    Memang negeri ini sudah kena gempa dari dulu, tapi kayaknya tidak ada prosedor penanganan terpadu dari pemerintah.. Kalu begini komunitas-kominitas dan kelompok masyarakat sendiri memang yang harus aktif membantu dan antisipasinya di masa yang aka n datang. Sebaiknya dibuat saja sisteminformasi penanganan bencana nasional. DI data siapa lsm ato organisasi yg menangnai daerah mana, dikoordinir spy tdk ada overlap dan bisa dimonitor terus perkembangnya.. ini yg mgkn perlu diawali ya pak..?

  3. ferdyanzach says:

    jangankan penanganan terpadu, daerah-daerah dekat padang saja katanya banyak yang belum tersentuh bantuan logistik apalagi dipelosok2. sepertinya bila menunggu pemerintah, warga cuma bisa gigt jari. makin banyakj yang kelaparan makin banyak jatuh korban jiwa, .. makin banyak daerah yg mnejadi kuburan massal

  4. zalmizanu says:

    Insyaflah wahai manusia… jangan kamu berbuat kerusakan di muka bumi sehingga mendatangkan kemurkaan Alloh SWT. Cukuplah peringatan gempa ini membuatmu kembali ke jalanNya… Jangan sampai Dia mendatangkan istidroj dan bencana yang lebih besar… Nadzubillahi mindzaalik…

  5. Reddy Kalingga says:

    Dalam situasi seperti jangan lagi kita saling menyalahkan. Saya yakin petugas di lapangan sudah bekerja tak kenal lelah untuk berbuat yang terbaik menolong korban di lapangan. Yang penting adalah bagaimana mengoptimalkan pendistribusian bantuan yang sudah masuk kepada sasaran-sasaran yang memang paling tepat dan benar-benar membutuhkan. Sepertinya memang sistem informasi seperti itu yang penting dikembankan, bahkan sebaiknya juga dibuat terpadu dengan sistem informasi peringatan bencana

  6. Zidni says:

    1. Pemetaan daerah bencana dan kebutuhan tiap daerah mungkin bisa ditekuni pak.
    2. Dalam setiap bencana tim Bakrie Untuk Negeri bisa membuat Media center dengan big screen peta dan keperluan yang dibutuhkan tiap posko.
    3. Jangan lupa juga SOP pada tiap musibah sampai tahap pemulihan harus dipersiapkan.

  7. bondie says:

    salam kenal pak…
    saya sangat prihatin dan berdoa agar saudara2 kita di wilayah bencana selalu di beri ketabahan yg luar biasa oleh Alloh swt.. amin

    saya setuju spt yg disampaikan Zidni , tambahannya adalah mungkin koordinasi dan jelas struktur organisasi ditiap bencana yg terjadi sehingga peran lembaga swasta dalam membantu bisa di komandoi oleh lembaga yg bener2 experd atau ahli dalam menangani musibah ini..
    sehingga tidak terjadi miss koordinasi.

    akhir kata selamat buat ayahanda dari pak anin.. atas amanah yg di berikan sebagai ketua Golkar yg baru..

  8. arwan syahroni says:

    Saya pribadi mensupport tiga opsi oleh Gerakan Bakrie Untuk Negeri. Hanya saja penting menurut saya, jika proses pengambilan keputusan dilakukan secara cermat, dengan mengedepankan probabilitas kebutuhan paling mendesak versi para korban. Bukan dengan bahasa perkiraan prioritas oleh kawan-kawan tim. Setelah teridentifikasi secara jelas – apa-apa yang menjadi kebutuhan, itu baru kemudian diformulasikan ke dalam satu langkah tepat dan efektif.
    Satu case yang saya serap: aliran bantuan logistik untuk para korban belum juga teratasi secara optimal. Ini masuk akal, jika yang dimaksud adalah via transportasi darat – yang kita ketahui semua porak-poranda akibat musibah. Namun tidak ‘kan untuk udara. Setidaknya 1-2 unit helikopter bisa digunakan untuk menyalurkan bantuan logistik dari berbagai pihak itu.
    Sekali lagi, saya tidak bermaksud menafikan upaya keras kawan-kawan tim Gerakan Bakrie. Menurut saya, tim tidak boleh skeptis, apalagi terjebak oleh opsi-opsi. Tapi justeru harus benar-benar mengendalikan keadaan sesuai yang diharapkan oleh para korban. Terlalu lama juga, adalah kemubaziran.
    Bicara konsep penanggulangan bencana, tak ubahnya mengurai standar teknis program apapun. Penuh pertimbangan dan harus terfokus ke satu titik sasaran utama. Tidak lagi bicara opsi, yang terkadang menjebak pada pilihan-pilihan sulit. Gerakan Bakrie Untuk Negeri tak boleh kebablasan oleh waktu dan keadaan. OK, salut pada Gerakan Bakrie Untuk Negeri! Semoga Alloh swt meridloi setiap langkahnya. Amin.

  9. Syahreza says:

    Dear Pak Anin,
    Kebetulan saya adalah salah satu volunteer BUN di lokasi gempa Padang dan Pariaman. Based on pengalaman 7 hari di daerah bencana, salah satu fasilitas yg sangat dibutuhkan oleh masyarakat pasca bencana (gempa, banjir, dst.) adalah pusat layanan informasi, dimana masyarakat dpt mencari informasi ttg keadaan keluarga, kampung halaman, dst. Layanan ini juga dibutuhkan oleh sebagian masyarakat (individu ataupun kelompok) yg berniat memberikan bantuan (sembako, dll.) ke daerah bencana. Menurut saya, Bakrie Telecom memiliki kapasitas, kapabilitas dan expertise utk membangun call center / pusat informasi bencana nasional yg dapat diakses oleh masyarakat luas. Dengan dukungan media dan integrasi dgn pusat penanggulangan bencana nasional (sebagai database informasi bencana), niscaya fasilitas ini akan berperan penting dalam penanganan bencana di masa yg akan datang… meskipun kita tidak pernah berharap akan terjadi bencana lagi di tanah air tercinta ini.
    Terimakasih dan semoga bermanfaat.
    Regards,
    Syahreza

  10. Bandung Yes says:

    Semoga bangsa ini tidak ada bencana lagi. Bangsa kita sudah porak-poranda dari semua sudut.
    Sekarang ini dibutuhkan orang-orang yang punya hati untuk memajukan bangsa ini, bukan orang-orang yang selalu hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Maju Indonesia-ku, jayalah bangsaku.

  11. Nanda says:

    Menurut saya untuk tanggap darurat sebaiknya pencegahan penyakit jangan sampai ketinggalan, karena wabah dari mayat cepat sekali prosesnya bisa mengakibatkan problema lagi seperti diare, pest, bau atau malaria. kami mempunyai produk untuk mencegah hal tersebut dan Organik, produk tersebut sudah dilakukan ketika stunami di Aceh melalui posko wapres dan berhasil…
    Semoga program Gerakan Bakrie Untuk Negeri dapat berjalan dengan lancar…..
    Terima kasih…

  12. Chica says:

    Menarik sekali rencana Bakrie group disaster recovery plan, apalagi menfokuskan gerakannya hanya dalam 3 hal . Jika saja mayoritas perusahaan di Indonesia bisa memulai gerakan ini sebagai bentuk CSR, maka bantuan untuk korban gempa akan lebih cepat tersalurkan, dan proses recovery bisa berjalan lebih cepat. Saya berharap Bakrie group bisa menjadi motivator bagi perusahaan-perusahaan lainnya untuk melakukan aksi serupa.

  13. rudi kardian says:

    Ass…
    Salam kenal Pa Anin,saya merasa salut dengan sepak terjang pa anin dengan rutinitas begitu padat dalam menjalankan bisnis nya masih sempat memikirkan kegiatan-kegiatan sosial untuk orang2 yang ngak mampu dan kegiatan membantu korban bencana alam seperti yang terjadi baru-baru ini di tasikmalaya dan sumbar padang . semoga kedepan akan banyak lebih bermanfaat lagi bagi orang lain .
    Wassalam

Leave a Reply