-
posted by Anindya Dec 20th, 2009
Malam ini saya kedatangan tamu istimewa, yakni para peserta study trip dari Stanford Graduate School of Business (GSB), California, Amerika Serikat. Stanford GSB adalah almamater saya di mana saya memperolah gelar Master of Business Administration (MBA) pada tahun 2001.
Saat kuliah, selain menempuh program MBA, saya juga mengikuti program studi minor Global Management Program. Di program itulah saya terlibat aktif dalam program yang mengupayakan para mahasiswa Stanford GSB memiliki wawasan internasional. Walaupun Stanford GSB ditahbiskan oleh Majalah Forbes sebagai universitas nomor satu di Amerika Serikat (dalam satu tahun hanya menerima sekitar 300 mahasiswa), para mahasiswa tetap butuh wawasan yang lebih luas, termasuk mempelajari negara-negara lain, seperti Indonesia.
Study trip ini sendiri merupakan rangkaian dari lawatan studi mereka ke Indonesia dan Singapura. Ini merupakan kesempatan bagi kita, Bangsa Indonesia untuk mempromosikan negeri kita, untuk memperkenalkan keunggulan yang kita miliki, termasuk hal-hal yang sedang kita sedang perbaiki. Apalagi para pesertanya merupakan bibit-bibit terbaik yang kemungkinan bakal menjadi para pemimpin dunia, kelak.
Mereka terdiri dari 35 murid pasca sarjana Stanford yang berasal dari 11 negara: Amerika, Brasil, Kanada, Australia, Singapura, Ukraina, Filipina, Rusia, Meksiko, juga Indonesia. Awalnya, mereka hanya ingin mempelajari perkembangan bisnis dan ekonomi di Indonesia saja. Namun kemudian saya menyarankan agar mereka juga menyelami perkembangan sosial politik di Indonesia, sebagai salah satu bagian dari pembentukan, arah, sejarah, dan karakter bangsa ke depan. Oleh karenanya saya mengatur supaya mereka dapat berdiskusi dengan para tokoh dan pemimpin di berbagai bidang itu.
Dalam tiga hari ke depan (20-23 Desember 2009), mereka akan bertemu dengan para pemimpin dan penentu kebijakan negeri ini, seperti Bapak Wakil Presiden Boediono, Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Kepala BKPM Gita Wiryawan, pimpinan Kadin Indonesia, Pimpinan Densus 88 Anti Teror Brigjen Pol. Tito Karnavian, Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah, serta para aktivis demokrasi, modernisasi, dan Islam, seperti Anies Baswedan, Yeni Wahid, Zulkifliemansyah, dan politikus muda Anas Urbaningrum.
Saya berharap ini akan menjadi lawatan yang menarik dan berkesan bagi mereka, sehingga mereka nanti akan memiliki perhatian khusus terhadap Indonesia. Walau masih banyak kekurangan di sana-sini, saya ingin Indonesia menjadi negara yang tidak mereka pandang sebelah mata. Apalagi Indonesia sekarang sedang banyak menjadi perhatian dan dimasukkan dalam jajaran elit dunia di bidang ekonomi dan politik. Di pertemuan G20, misalnya, Indonesia mewakili seluruh kawasan Asia Tenggara—bahkan Singapura tidak termasuk di sana. Nama Indonesia juga kini muncul dalam terminologi kekuatan ekonomi dunia baru, seperti istilah Chindonesia atau BRIICS (Brazil, Russia, India, Indonesia, China, dan South Africa).
Setidaknya, melalui kunjungan ini, saya berharap mereka bisa melihat bahwa Indonesia merupakan negara, peradaban, komunitas, dan masyarakat yang lengkap. Terlebih penting lagi, supaya mata mereka semakin terbuka bahwa Indonesia adalah sebuah ‘Nation on the Move,’ sebuah negara yang sedang terus bergerak maju.
11 Responses to “Memperkenalkan ‘Nation on the Move’ kepada Mahasiswa Stanford Graduate School of Business”
Leave a Reply
INSTAGRAM
TWITTER
FACEBOOK
Mudah-mudahan niat yang baik dari Mas Anin ini bisa memberikan hasil yang baik bagi bangsa Indonesia.
Wah salut buat segala usaha Mas Anin untuk memperkenalkan negara kita ke negara luar, semoga negara ini semakin dikenal luas karena prestasi dan karya-karya terbaik anak-anak bangsanya.
Terminologi yang menarik pak,
“Nation on the Move” 🙂
Like this….
Maju terus ya, semoga makin sukses…
Wah menarik juga bertemu dengan tokoh-tokoh penting. Pasti menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa Stanford, dan semoga bermanfaat bagi Indonesia. Am in
Mas Anin bisa cerita? setelah beberapa hari ini, bagaimana sih kesan dari mereka setelah berkunjung ke Indonesia? Thanks
Nation on the Move.. semoga moving ke arah yang semakin baik. bukan sebaliknya..
Mas Anin gmn klo temen2 mahsiswa dr stanford di ajak diskusi dengan teman2 mahasiswa Indonesia (UI, ITB , UNPAR, TRISAKTI etc.) biar mahasiswa Indonesia bisa belajar dari mereka dan mereka bisa mengetahui aktivitas mahasiswa Indonesia. Paling tidak mahasiswa kita bisa berpikir GLOBAL tidak hanya ngurusin demo2 saja.
saya fans banget pada Bpk anindya Bakrie
smoga jadi inspirasi saya
Adalah cita-cita saya dan cuma tetap menjadi cita-cita bagi saya untuk menuntut ilmu di mancanegara, karena kehidupan yang pas-pasan, namun keadaan ini tak pernah menyurutkan langkah saya untuk terus mencari ilmu melalui membaca, mengikuti berita yang terkini.
Majukan terus pak…semangat muda yang punya kesempatan, jangan matikan obor ilmu dengan berdiskusi dengan teman dari manca.
Acara yang sangat berbobot dan pastinya sangat berkesan. Kalau ada lagi acara seperti itu, pasti saya tidak akan melewatkannya..Sukses terus Pak dan jangan pernah berhenti untuk berkarya.