SEARCH :
  • posted by Feb 20th, 2011

    masjid asra al bakrie padangSaya kembali mengunjungi Kota Padang, Sumatra Barat, Rabu, 9 Februari 2011 lalu. Saya ke sana untuk meresmikan Masjid Asra Al-Bakrie dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Batang Anai. Dua bangunan ini, dibangun untuk menggantikan bangunan lama yang hancur karena gempa bumi yang terjadi pada 30 September 2009 lalu.

    Masjid yang batu pertama pembangunannya saya letakkan sekitar setahun silam, kini sudah berdiri tegak. Letaknya di Jalan Olo Ladang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat. Tak terlampau besar, namun cukup megah. Begitu juga dengan sekolah yang letaknya di Kabupaten Padang Pariaman. Gedung sekolah itu sekarang tidak hanya berdiri tegak, tetapi juga dilengkapi sarana dan prasarana yang sangat memadai. Bangunan masjid dan gedung sekolah itu runtuh setelah diguncang gempa dua tahun silam. Lalu, dibangun kembali, dan sekarang sudah dapat digunakan.

    Dana pembangunan masjid ini mencapai Rp2,5 miliar. Sepenuhnya berasal dari keluarga besar Bakrie, juga perusahaan-perusahaan di bawah naungan Kelompok Usaha Bakrie antara lain, PT Bumi Resources, PT Bakrie & Brothers, PT Bakrie Sumatera Plantations, PT Energi Mega Persada, PT Bakrie Telecom, PT Bakrieland Development, PT Bakrie Capital Indonesia, PT Bakrie Kalila Investment dan Capital Manager Asia. Semua dihimpun melalui Gerakan Bakrie Untuk Negeri.

    Karena pembangunannya sudah selesai, kemarin saya datang lagi untuk meresmikannya. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Wali Kota Padang Fauzi Bahar dan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni turut menjadi saksi peresmian masjid dan sekolah itu. Hadir pula Ketua MUI Sumatera Barat Syamsul Bahri Khatib, Ketua Pengurus Masjid Asra al-Bakrie Syafrinaldi, Wakil Ketua Gerakan Bakrie Untuk Negeri Hisyam Sulaiman, Ketua ANTV Peduli Azkarmin Zaini, dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Barat Ferry Zein.

    Senang sekali rasanya melihat masjid ini berdiri kembali. Masjid ini berlantai dua dibangun di atas tanah seluas 592 meter persegi. Luas bangunannya 512 meter persegi dan dapat menampung 500 jamaah. Dilengkapi beragam fasilitas, mulai tempat wudhu, toilet, ruang perpustakaan, ruang pengelola, komputer, printer, pesawat televisi, karpet dan sajadah, mimbar imam, peralatan sistem suara, genset, sampai alat pengisap debu.

    Berada di ruangan masjid–yang pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor dari Yayasan Dompet Dhuafa dengan pengawas PT Bakrieland Development–terasa sejuk dan nyaman. Karena itu saya pun langsung melakukan salat tahiyatul masjid. Meski baru diresmikan, saya bukan orang pertama yang menikmati salat di masjid ini. Sebab, pembangunannya telah rampung pada 28 November 2010.

    Saat bulan Ramadan, masjid ini juga sudah digunakan masyarakat setempat untuk salat. Gubernur Irwan bahkan mengaku telah lebih dari sekali salat di sini beberapa bulan lalu. Menurutnya, masjidnya bagus, lokasinya strategis, dan tempat untuk parkir cukup luas.

    Masjid ini mulanya bernama Masjid Al-Asra. Lalu, masyarakat sekitar dan pengurus masjid, setuju-mufakat menambahkan nama “Al-Bakrie”. Jadilah namanya kini Masjid Asra Al-Bakrie. Saya sangat berterima kasih untuk hal itu, dan menganggapnya sebagai penghormatan masyarakat kepada keluarga besar Bakrie. Maka, mulai saat itu masjid ini juga menjadi “saudara kembar” Masjid Al-Bakrie yang terletak di kawasan Taman Rasuna Kuningan, Jakarta Selatan.

    Setelah meresmikan masjid Asra Al-Bakrie, saya melanjutkan perjalanan menuju SDN 03 Batang Anai untuk melaksanakan peresmian juga. Gedung sekolah ini beserta perlengkapan isinya dibangun ANTV Peduli, menghabiskan dana sebesar Rp2,6 miliar. Seluruh dana tersebut dikumpulkan dari sumbangan masyarakat pemirsa ANTV, termasuk dari Bakrie Telecom sebagai hasil penjualan produk Hape Esia Slank, yang disumbangkan melalui ANTV Peduli. Sama seperti masjid, pembangunan gedung SDN 03 Batang Anai, juga dilaksanakan oleh kontraktor dari Yayasan Dompet Dhuafa dengan pengawas PT Bakrieland Development. Gedungnya berdiri di atas tanah seluas 2.500 meter persegi.

    Saya akui, sekolah ini bagus. Tidak hanya gedungnya, tetapi juga fasilitas atau sarana dan prasarana lainnya yang cukup lengkap. Ada sebelas ruangan. Antara lain, enam ruang kelas–yang masing-masing telah dilengkapi meja, bangku, lemari, papan tulis, dan rak sepatu–satu ruang guru, satu ruang unit kesehatan sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan musala. Semua sudah lengkap dengan perangkat dan peralatan yang diperlukan.

    Halaman sekolah pun cukup luas sehingga dapat difungsikan sebagai lapangan bulutangkis beserta perlengkapan lainnya. Dibangun juga satu rumah dinas guru dengan dua kamar lengkap dengan segala perabotannya.

    Saya sudah mencoba masuk ke ruang kelas dan duduk di bangkunya. Jadi ingat waktu masih sekolah dulu. Saya juga kunjungi ruang-ruang lainnya. Enak dan nyaman. Saya berharap semua ini bermanfaat bagi 204 siswa-siswi di sekolah ini, supaya betah dan makin semangat belajar.

    Bantuan untuk sekolah ini, seperti dikatakan Ketua ANTV Peduli Azkarmin Zaini, boleh dibilang merupakan paket lengkap. Sebab, bantuan sudah mulai diberikan saat tanggap darurat pada Oktober 2009. Ketika itu, ANTV Peduli bekerja sama dengan Gerakan Bakrie Untuk Negeri, didukung Dompet Dhuafa, mendirikan sekolah darurat sementara dengan menggunakan kayu dan membenahi sistem saluran air bersih dan MCK yang baik di sekolah itu. ANTV Peduli juga membagikan paket baju sekolah dan buku-buku untuk anak-anak saat itu.

    Selain itu, ANTV Peduli juga bekerja sama dengan Dompet Dhuafa untuk program pendampingan proses belajar-mengajar bagi guru-guru SDN 03 Batang Anai selama dua tahun. Formula dari Dompet Dhuafa ini sudah terbukti menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi di tingkat nasional, seperti yang dihasilkan di Yogyakarta.

    Nah, ada satu lagi yang menarik dari Masjid Asra Al-Bakrie dan SDN 03 Batang Anai. Keduanya dibangun dengan struktur dan komponen bangunan tahan gempa. Ini agar sesuai dengan kondisi Padang yang memang rawan gempa. Fondasi masjid, juga gedung sekolahnya, menggunakan fondasi cakar ayam yang ditanam dengan kedalaman delapan meter. Insya Allah, bangunan ini tahan gempa, dan diperkirakan, menurut hitungan manusia, tahan sampai 200 tahun ke depan.

    Itulah cerita perjalanan saya ke Padang meresmikan masjid dan sekolah. Ini penting diketahui agar para dermawan yang menyumbangkan dananya melalui ANTV maupun Group Bakrie mengetahui ke mana sumbangan mereka direalisasikan. Insya Allah, amal baik dari dermawan semua bermanfaat besar bagi mereka yang ada di Padang untuk melanjutkan hidup mereka pasca bencana.

Leave a Reply