SEARCH :
  • posted by Dec 11th, 2018

    Saat ini kita sudah masuk di era Revolusi Industry ke-4 atau yang biasa disebut juga sebagai Industri 4.0. Yang sering ditanyakan adalah, bagaimana strategi menghadapi era baru ini? Apa saja yang harus dilakukan sebagai seorang pengusaha?

    Kebetulan, hari Senin (10 Desember 2018) kemarin, saya hadir dan menjadi pembicara di acara Kadin Indonesia dan World Economic Forum (WEF) yang bertajuk “Forum Members Workshop: Shaping Indonesian Entrepreneurship in the Fourth Industrial Revolution”.

    Acara dibuka Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid yang menjadi host dan menyampaikan “Enabling Indonesian Entrepreneurs for Industry 4.0”

    Saya menjadi salah satu pembicara di dalam diskusi yang dipimpin oleh Clara Chung sebgai moderator. Selain saya ada juga Shinta Kamdani (Sintesa Group), dan Veronica Colondam (YCAB Foundation).

    Dalam diskusi tersebut, saya memaparkah hal yang jadi pertanyaan di atas. Saya menyampaikan bahwa salah satu strategi untuk menghadapi industri 4.0 adalah berwirausaha dengan menciptakan sistem untuk memperbanyak outliers. Di Indonesia contoh outliers adalah startup yang sukses dan menjadi unicorn, seperti GoJek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan lain sebagainya.

    Lalu bagaimana cara kita mendapatkan outliers?

    Caranya pilih saja siswa dari 10 universitas terbaik di Indonesia dan 10 perusahaan atau startup lokal yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Setelah itu pilih mana yang bisa kita ajak kolaborasi dan joint ventures.

    Selanjutnya, kita perlu memberdayakan outliers dan mendukungnya dengan prinsip 3M (Mental, Mentor, Money atau uang). Mari kita bahas satu persatu 3M ini.

    Pertama; Mental. Mental yang kuat mengarah pada keinginan untuk memulai dan mempertahankan. Dengan mental yang benar, kita mendapatkan hasil yang benar. Mental yang bagus juga membuat seorang pengusaha tidak mudah menyerah atau patah arang menghadapi kegagalan. Karena pada dasarnya kegagalan itu menjadi bagian atau makanan sehari-hari seorang pengusaha dalam menempuh kesuksesan.

    Kedua; Mentor. Mentor atau pembimbing yang tepat bisa memberikan saran, akses, dan pengetahuan yang tepat pula. Misalnya mulai dari menyiapkan profil perusahaan hingga strategi pertumbuhan dan koneksi. Seseorang yang hebat bisa dikatakan pasti memiliki guru yang hebat. Nah dalam dunia usaha juga demikian, mentor yang hebat sangat penting.

    Lalu yang terakhir adalah; Money atau uang. Uang memang bukan segalanya, tapi uang juga penting. Karena bisa jadi mental dan mentor sudah bagus, punya ide bagus juga, tapi terhambat hanya karena keterbatasan dana.
    Oleh karena itu, kunci berikutnya adalah bagaimana memfasilitasi mereka yang memiliki mentalitas dan kemauan untuk memulai dengan akses ke pendanaan.

    Juga bagaimana menciptakan ekosistem yang lebih baik yang akan memacu pertumbuhan kewirausahaan yang sesuai dengan era Industri 4.0. Di sini sinergi pemerintah dan dunia usaha sangat penting guna menciptakan ekosistem yang baik tersebut.

    Kira-kira itulah sedikit dari banyak hal yang saya sampaikan di forum Kadin Indonesia dan WEF tempo hari. Semoga ini ada manfaatnya bagi sahabat yang membaca blog saya.

    Jika ada komentar atau masukan, silahkan dituangkan di kolom komentar.

    Terima kasih sudah membaca dan mampir di blog saya, sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya.

Leave a Reply