-
posted by Anindya Jan 22nd, 2019
Saya membuka tahun ini dengan terbang ke Negeri Tirai Bambu, China. Saya pergi ke China untuk memenuhi undangan sebagai pembicara di acara Tsinghua PBCSF Show yang diselenggarakan di Universitas Tsinghua.
Acara ini sendiri diselenggarakan oleh Finance EMBA and Executive Education Departement of Tsinghua University PBC School of Finance). Kebetulan saya juga pernah belajar sebentar di situ beberapa waktu yang lalu.
Acara yang digelar hari Minggu, 13 Januari 2019, ini adalah salah satu acara tahunan terpenting bagi alumni Tsinghua PBCSF yang bertujuan untuk menyediakan platform international untuk berkomunikasi. Setiap tahun, acara ini mempertemukan lebih dari 300 tamu VIP untuk berkomunikasi dan berbagi dengan delapan pemimpin elit dari bidang masing-masing.
Di acara itu, saya sebagai Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia mengenalkan Indonesia sebagai contoh yang baik untuk pertumbuhan (growth), modernisasi (modernization), dan inklusifitas (inclusivity). Juga kemajuan-kemajuan yang dicapai Indonesia di berbagai bidang.
Kita tahu bersama bahwa Indonesia tengah bergeliat menjadi kekuatan ekonomi dan kreatif baru. Di tengah ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Indonesia pun bisa menjadi jembatan dan penyeimbang bagi stabilitas ekonomi dunia.
Karena itu, saya juga menekankan posisi Indonesia yang tidak memihak ke China maupun Amerika Serikat, namum bisa menjadi penengah dan jembatan keduanya. Indonesia bisa menjadi jembatan dan mediator antara keduanya, paling tidak di Asia.
Apalagi kalau kita lihat data, posisi Indonesia di dunia juga kian penting. Menurut Mc Kinsey Global Institute saat ini Indonesia merupakan kekuatan ekonomi nomor 16 di dunia, dan tahun 2030 nanti diprediksi akan menjadi nomor tujuh. Ditambah lagi dengan iklim usaha yang bagus dan keramahan warganya, yang juga jadi nilai positif Indonesia.
Selain itu, soal makanan Indonesia juga tidak kalah. Kalau Chinese Food dikenal sebagai makanan enak dunia, Indonesian Food juga tidak kalah. Rendang ini bahkan dinobatkan sebagai “the most delicious food in the world” oleh CNN.
Sebagai pimpinan Kelompuk Usaha Bakrie, saya juga mengrnalkan kelompok usaha yang didirikan kakek saya, di forum tersebut. Bakrie adalah proksi ekonomi dan merupakan salah satu grup usaha tertua di Indonesia. Tahun ini kami berusia 77 tahun, dan selama itu pula kami turut serta dalam perekonomian dan pembangunan Indonesia.
Hal lainnya yang saya sampaikan di sana adalah soal pariwisata yang juga merupakan keunggulan Indonesia. Soal ini sudah pasti Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain.
Banyak destinasi wisata Indonesia yang tak hanya terkenal di dalam, tapi juga di mancanegara. Tak hanya Bali, kita juga punya Raja Ampat, “10 Bali Baru” dan ribuan destinasi wisata lainnya.
Itulah beberapa hal yang saya sampaikan saat menjadi pembicara di acara Tsinghua PBCSF Show.
Sebagai orang Indonesia yang sangat bangga dengan Indonesia, saya senang sekali bisa memperkenalkan Indonesia yang luar biasa. Semoga Indonesia semakin maju dan semakin luar biasa.
One Response to “Mengenalkan Indonesia di China”
Leave a Reply
INSTAGRAM
TWITTER
FACEBOOK
Maju terus Indonesia. Best of luck Pak