SEARCH :
  • posted by Dec 24th, 2009

    esia musik 1Kemarin siang, Rabu, 23 Desember 2009, di Hotel Intercontinental, Jakarta, saya akhirnya dapat ‘kopi-darat’, bertemu, makan siang bersama, dan mengobrol langsung dengan para pemenang lomba esai di blog saya tentang ide mengatasi musik bajakan di Indonesia.

    Dari 10 pemenang, delapan orang datang. Salah satunya adalah Lukman Febrianto yang sampai menyempatkan datang jauh-jauh dari Surabaya. Wah, saya berterima kasih sekali. Dua tidak bisa hadir. Satu karena berhalangan, satu lagi karena tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat.

    Saya juga amat berterima kasih kepada tiga bos perusahaan rekaman terbesar di Indonesia, yang menyempatkan hadir di acara tersebut dan telah menjadi juri bersama saya dalam lomba esai ini. Mereka adalah: Pak Jusak Sutiono yang tidak lain adalah bos Warner Music Indonesia, Pak Toto Widjojo selaku Managing Director Sony Music Indonesia, dan Pak Gumilang Ramadhan yang merupakan Direktur Musica Studio. Continue Reading »

  • posted by Dec 21st, 2009

    esia music boxSeperti yang telah saya janjikan, hari ini saya ingin mengumumkan para pemenang lomba esai ‘Upaya Memerangi Pembajakan Musik’ di blog ini. Walau tidak seberapa, ini merupakan upaya kecil saya untuk memberikan sumbangsih dalam mengurangi pembajakan musik di Indonesia.

    Bagaimanapun juga, hak kekayaan intelektual merupakan hal yang sangat hakiki dan harus dilindungi bilamana kita, Bangsa Indonesia, ingin maju menjadi negara besar di dunia. Mudah-mudahan upaya kecil ini sedikit banyak bisa memberikan inspirasi kepada berbagai pihak, baik individu maupun para penyedia layanan, agar mereka juga turut menumbuhkan budaya menghargai hak kekayaan intelektual.

    Bersama ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang memungkinkan lomba esai ini bisa terlaksana, Pak Erik Meijer dari Bakrie Telecom dan Mas Karaniya Dharmasaputra dari VIVAnews.com yang banyak memberi masukan. Juga tak kalah penting, kepada Pak Bimbom Barkah, Managing Director Universal Music Indonesia, serta bos Warner Music Indonesia, Pak Jusak Sutiono. Continue Reading »

  • posted by Dec 20th, 2009

    Para peserta Stanford GSB Indonesia Study Trip

    Para peserta Stanford GSB Indonesia Study Trip

    Malam ini saya kedatangan tamu istimewa, yakni para peserta study trip dari Stanford Graduate School of Business (GSB), California, Amerika Serikat. Stanford GSB adalah almamater saya di mana saya memperolah gelar Master of Business Administration (MBA) pada tahun 2001.

    Saat kuliah, selain menempuh program MBA, saya juga mengikuti program studi minor Global Management Program. Di program itulah saya terlibat aktif dalam program yang mengupayakan para mahasiswa Stanford GSB memiliki wawasan internasional. Walaupun Stanford GSB ditahbiskan oleh Majalah Forbes sebagai universitas nomor satu di Amerika Serikat (dalam satu tahun hanya menerima sekitar 300 mahasiswa), para mahasiswa tetap butuh wawasan yang lebih luas, termasuk mempelajari negara-negara lain, seperti Indonesia.

    Study trip ini sendiri merupakan rangkaian dari lawatan studi mereka ke Indonesia dan Singapura. Ini merupakan kesempatan bagi kita, Bangsa Indonesia untuk mempromosikan negeri kita, untuk memperkenalkan keunggulan yang kita miliki, termasuk  hal-hal yang sedang kita sedang perbaiki. Apalagi para pesertanya merupakan bibit-bibit terbaik yang kemungkinan bakal menjadi para pemimpin dunia, kelak. Continue Reading »

  • posted by Dec 17th, 2009

    Gambar Rencana Masjid Asra di desa Olo Ladang Padang, replika dari Masjid Al-Bakrie di Taman Rasuna Kuningan Jakarta Selatan

    Gambar Rencana Masjid Asra di desa Olo Ladang Padang, replika dari Masjid Al-Bakrie di Taman Rasuna Kuningan Jakarta Selatan

    Pekan lalu saya berkesempatan mengunjungi daerah korban gempa di Sumatera Barat. Kali ini saya datang ke sana untuk menyalurkan program bantuan ANTV Peduli, sekaligus melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Asra di Kota Padang dan gedung Sekolah Dasar Negeri 03 di Batang Anai Padang Pariaman.

    Pembangunan ini menandai fase baru di Sumatera Barat, setelah masa tanggap darurat selesai. Kami memang berkomitmen untuk tidak sekadar menyalurkan bantuan selama masa tanggap darurat saja, namun juga saat masa pemulihan dan rekonstruksi dimulai.

    ANTV Peduli bersama Bakrie Untuk Negeri (BUN) berhasil menghimpun dana sebesar Rp 4,9 miliar, yang diperoleh dari masyarakat (pemirsa ANTV) maupun donasi dari pengguna handphone Esia Slank, Bakrie & Brothers, Bakrie Sumatra Plantations, Energi Mega Persada, Bakrie Untuk Negeri, dan keluarga besar Bakrie. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada para donatur atas kepercayaannya menyalurkan bantuan lewat program ini. Continue Reading »

  • posted by Dec 7th, 2009

    Konser Esia Music City di Bandung, memperkenalkan Hape Esia Musicbox

    Indonesia dan musik bajakan. Sepertinya dua kata ini sulit dipisahkan satu sama lain. Selain China, negara kita memang punya sejarah yang cukup panjang dalam hal ini, baik dalam konteks yang positif maupun negatif.

    Dulu, pada pertengahan 1980-an musisi tenar asal Irlandia, Bob Geldof sempat marah kepada pemerintah Indonesia karena dianggap membiarkan pembajakan merajalela. Geldof meradang karena versi bajakan rekaman konser Live Aid—yang ditujukan untuk menghimpun dana bagi bencana kelaparan di Ethiopia, Afrika—sudah langsung tersedia dan dengan bebasnya dijual di Indonesia, hanya dalam hitungan beberapa bulan setelah konser itu digelar.

    Geldof menuduh Indonesia sebagai negara pengekspor—setidaknya 1,5 juta kaset bajakan Live Aid—ke Asia, Timur Tengah, hingga Italia. Saking marahnya, ia lalu melancarkan kampanye besar-besaran anti-Indonesia dengan menyerukan supaya turis tidak lagi datang ke negeri ini. Khawatir dengan dampaknya, akhirnya pemerintah merespons desakan Geldof. Continue Reading »